Mengapa kamu begitu takut dan tidak percaya?




Mengapa kami begitu takut dan tidak percaya?” Ini merupakan teguran yang keras kepada kita semua yang begitu takut dan tidak percaya kepada Yesus. Kisah ini bermula ketika Yesus dan para muird-Nya barada di tengah-tengah danau. Yesus mengajak mereka untuk bertolak ke danau yang lebih dalam. Namun tibat-tiba terjadi angin kencang dan menghempaskan perahu-perahu yang ada di situ termasuk perahu di mana Yesus dan para murid-Nya berada. Karena kondisi yang menakutkan, maka para murid berteriak kepada Gurunya dan membangunkan-Nya. Yesus yang kala itu istirahat menegur mereka, mengapa kamu begitu takut dan tidak percaya.


Teguran Yesus tentu mempunyai makna yang dalam dan luas. Teguran itu juga ditujukan kepada kita. Artinya kalau hidup kita bergantung kepada Yesus, maka Yesus akan menolongnya. Dalam arti lain, bahwa Yesus yang oleh banyak orang hanya dianggap sebagai orang biasa, tetapi mempunyai kuasa yang luar biasa. Bagaimana tidak kuasa. Angin ribut saja takluk kepada Sabda-Nya. Tentu saja orang biasa atau para norlam atau orang pintat pasti juga tidak mampu. Dalam sejarah kenabian, barangkali belum pernah dijumpai bahwa ada seorang nabi yang mampu meredakan angin ribu sebagaimana Yesus lakukan. Walau banyak sekali mukjizat yang telah diperbuat oleh Yesus, namun tidak sedikit pula yna gkukuh tidak percaya bahwa Yesus itu sungguh Allah dan sungguh manusia. Mereka yakin bahwa Yesus itu hanyalah orang biasa. Jadi orang yang menyembah Yesus itu adalah suatu kegilaan. Bahkan mereka yang tidak percaya ini melontarkan tuduhan-tuduhan keji bahwa Injil yang dipakai sebagai pedoman hidup umat Kristiani pada umunya adalah Injil buatan manusia dan khususnya buatan Paulus. Tuduhan demi tuduhan terus dilancarkan dengan maksud untuk menggoyahkan iman Kristiani. Bagi umat Kristiani yang imannya cetek (dangkal), bisa jadi mudah terpengaruh oleh tuduhan-tuduhan itu. Bagi mereka yang dungguh-sungguh memperdalam keimanan akan Yesus melalui Kitab Suci dan sumber-sumber lainnya, maka tuduhan itu sebagai kafilah berlalu. Tuduhan itu tidal berdasar dan ;ngawru saja”.


‘Mengapa kamu begitu takut dan tidak percaya?”, demikian Yesus menegur para murid-Nya. Sekali lagi bahwa teguran itu juga dimaksudkan kepada kita. Kita yang hidup[ di dunia sebentar-sebenrtar takut. TAlkut akan kegelapanlah, takut malinglah, takut setanlah, dan lain laisn sbeagaimnya. Lantas kapan kita tidak pernah merasa takut lagi. Oleh karena itu teguran Yesus kepada kita ini merupakan suatu pelajaran yang baik sekali dalam hidup kita. Kita sekali diminat untuk terus begantung dan berprasah kepada Yesus. BUktinya apa bahwa Yesus itu punya kuasa. Ye itu tadi, angin ribu saja dapat dihentukan oleh Sabda-Nya yang mengatakan:” Diam! Tenanglah!”.

Dengan kata lain pula, jangan hidup kita ini terus dijejasli dengan suatu keributan-keributan termasuk hati yang ribut terus. Kita juga diminta untuk tenang. Tak usah banyak omong. Kita diminta diam dan tenang. Jika demikian, maka doa keheningan itu menjadi suatu telada bagfaimana kita harus hidup dalam keheningan. Lagi-lagi ajakan Yesus ini sangat kontroversial dengan ajakan dunia yang selalu penuh dengan hiruk pikuk. Hiruk pikuk politik, hiruk pikuk ekononomi, dan bentuk-bentuk hiruk lainnya yang membuat hati ini gelisah dan tidak tenang.


Jika merenungkan kisah Yesus hari betapa Yesus sangat baik kepada kita. Yesus telah memberikan keteladanan agar kita mencontoh cara hidup-Nya. hendaklah kita selalu berserha diri kepada Dia, karena Dialah yang empunya kuasa atas hidup ini. Dialah Alpha dan Omega. Dialah yang pertama dan terakhir. INi semua dapat kita temukan melalui Sabda-Nya sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci.

Jadi pesan iman dari kisah hari ini adalah agar kita terus membangun iman dan kepercayaan kepada Yesus. Kita dimina memasrahkan diri kepada Dia, karena Yesuslah yang empunyai kuasa langit dan bumi, termasuk hidup kita. Demikian refleksi singkat hari ini, Tuhan berkati.-***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”