Diutus untuk Berbagi Pengalaman Iman

Berikut kami sampaikan isi homili Mgr. John Saklil Pr, Ketua Komisi Kepemudaan KWI, saat mencanangkan Indonesian



Youth Day 2012 pada kesempatan misa pencanangan IYD 2012 di Katedral Jakarta, Januari 2012Bagi mereka yang akan diutus untuk menyelenggarakan IYD 2012 di Sanggau. Belajar dari pengalaman Yeremia usia muda Yeremia, Allah mengutus Yeremia menjadi nabi bagi bangsa-bangsa untuk mencabut dan merobohkan, membinasakan dan meruntuhkan, membangun dan menanam. Wajarlah, Yeremia di usia muda itu merasa ragu dan tidak siap karena segala keterbatasannya itu. Namun Allah tidak peduli akan semuanya itu dan Allah mengatakan : “Aku menetapkan dan mengutus kamu untuk menjalankan rencana-Ku”. Demikian pula dengan pengalaman para nabi dalam perjanjian lama bahwa Allah mengutus dengan tidak memperhitungkan keberadaan orang-orang muda seperti Musa. Allah mengutus seseorang bukan karena kemampuan dan kuasanya, bukan karena kemudaan dan kemapanannya…tetapi Allah mengutus karena Allah mencintai. Musa dan nabi lain bertanya yang sama apa yang menjadi jaminan Allah agar mereka bisa melaksanakan rencanaNya, sementara mereka merasa mereka tidak punya sesuatu untuk menjalankan tugas yang berat itu. Satu-satunya jaminan yang Allah janjikan kepada mereka adalah Aku akan menyertaimu kapan dan di manapun, dan dalam peristiwa dan pengalaman apapun, Aku akan selalu menyertaimu kalau kamu melaksanakan kehendakKu.

Apa yang dapat kita jalankan dalam tugas perutusan di IYD 2012 di Sanggau. Belajar dari Injil tentang perjalanan dua murid ke Emaus. Peristiwa penyaliban dan situasi politik di Yerusalem membuat murid-murid merasa kehilangan Tuhan. Hidup bersama Tuhan dan perjalanan panjang dengan Tuhan, hilang seketika karena peristiwa yang mencekam Yerusalem. Pengalaman dua murid ke Emaus bersama Yesus, pada awalnya, dianggap sebagai orang asing. Mereka melihat Yesus tetapi tidak mengenal. Mereka mendengar Yesus tetapi tidak mengerti. Kepada Yesus dikatakan: “Apakah engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem..”. Pada akhirnya, kata-kata dan pengalaman bersama Yesus menyadarkan mereka bahwa Dia bukan orang asing. Yesus sendiri hadir secara nyata bersama mereka. Kedua murid itu pergi bersaksi bahwa Yesus tidak meninggalkan mereka.

Para muda yang dikasihi Tuhan,

Pengalaman iman yang kurang kuat bisa di ombang – ambing oleh kenyataan di luar kita. Sebaliknya Tuhan dan ajaranNya tidak akan pernah meninggalkan mereka yang percaya. Perutusan kita adalah mengantar orang muda katolik untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan agar mereka percaya bahwa Tuhan selalu menyertai mereka. Seorang yang diutus untuk mengantar orang muda kepada Tuhan adalah orang yang percaya bahwa Tuhan selalu menyertainya. Tugas perutusan adalah membagi pengalaman iman kepada setiap orang muda bahwa Tuhan akan tetap selalu menyertai siapapun yang percaya kepada-Nya. Tugas ini berat karena banyak hal dalam hidup ini yang membuat kita tidak percaya seperti pengalaman pertama perjumapaan Tuhan dengan dua orang murid yang ke Emaus.

Melalui pesan-pesan dari bacaan hari ini, saya mengajak kita untuk mendalami tema Indonesia Youth day Sanggau 2012. Orang muda katolik dalam perjalanannya diharapkan dapat berakar dan membangun hidupnya dalam Kristus. Tema ini menjadi bahan katekese dalam even besar IYD tetapi juga menjadi bahan katekese dalam pendampingan orang-orang muda di zaman yang penuh tantangan ini. Berakar menjadi simbol iman yang mempengaruhi kedalaman hidup orang muda. Tugas utama gereja sangat berat karena kita diajak untuk mewariskan/membekali/menginvestasi iman bagi orang muda agar hidupnya berakar dalam kristus. Akar yang baik akan menghasilkan pohon yang subur dan buah yang melimpah. Untuk mencapai tujuan ini saya menyadari tidak segampang yang saya katakan. Mengapa ?

- Karena banyak orang muda terbentuk dalam keadaannya nyata keluarganya.
- Karena banyak orang muda yang hidupnya penuh dengan beban kemiskinan
- Banyak orang muda yang terjerat dalam budaya dan lingkungan yang tidak membebaskan mereka mengeskploitasikan jati dirinya
- Banyak orang muda dengan pendidikan yang sangat terbatas , tidak mampu bersaing di zaman modern ini
- Banyak orang muda menyalahgunakan fasilitas media dan komunikasi untuk mencari sensasi yang merugikan
- Banyak orang muda yang mencari pengakuan dalam tindakan-tindakan kekerasan, narkoba, alkohol yang semuanya mematikan masa depannya
- Banyak orang muda yang gampang diperalat untuk komsumsi politik dan ekonomi para elit bangsa.

IYD bukan satu-satunya cara untuk mengatasi semua permasalahan orang muda. Namun IYD diharapkan bisa turut mempengaruhi orang muda katolik yang hadir untuk mengakarkan dan membangun hidupnya dalam Kristus dan IYD bisa memperngaruhi semua pihak untuk membangun kepedulian bagi orang muda dengan permasalahannya. Orang muda membutuhkan kesempatan dan dukungan untuk mengatasi dirinya sendiri. Saya percaya orang muda bisa menjawab kebutuhannya sendiri kalau diberi ruang dan kesempatan untuk itu. IYD bukan semata- mata suatu even tetapi suatu gerakan bersama dari apa yang sudah dimulai di tingkat paroki dan keuskupan dan suatu gerakan untuk membekali orang muda dalam pergumulannya di setiap lingkungan kita berada. IYD yang terbatas dalam jumlah peserta dan kapasitasnya, hendaknya menjadi suatu gerakan awal untuk menyadarkan kita semua bahwa :

- wajah orang muda katolik adalah wajah kristus dewasa ini
- wajah orang muda katolik adalah wajah gereja sekarang ini
- wajah orang muda katolik adalah wajah bangsa sekarang ini

Hari ini anda diutus untuk menjalan tugas pelayanan bagi orang muda katolik melalui Indonisian Youth Day 2012. Tugas ini berat dan belum ada jaminan apapun kecuali kita percaya bahwa Tuhan menyerti kita seklian. Inilah satu jaminan dari Tuhan bahwa Ia akan menyertai kita.

Dan saya percaya : anda bisa …. kamu bisa …dan kita semua bisa mensukseskan Indonesia Youth Day 2012 di Sanggau. Selamat bertugas dan Tuhan menyertaimu. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”