Memberi Lebih Banyak


Injil Markus berbicara tentang dua hal yang cukup penting yakni tentang ahli Taurat dan tentang persembahan si janda miskin.Hal yang pertama dikatakan oleh Yesus bahwa para hali Taurat sebagai kaum elit di lingkup orang Yahudi adalah mereka yang suka jalan-jalan dengan pakaian panjang dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka ini suka menduduki tempat-tempat yang terdepan dalam rumah-rumah ibadat dan tempat yang terhormat dalam perjamuan. Sikap ini sangat dikecam oleh Yesus. Hidup mereka penuh dengan kemunafikan, selalu gila hormat atas orang lain. Mereka ini dengan kata lain selalu memburu pujian dunia, karena beranggapan tidak sama seperti semua orang lain.
Namun ada yang lebih jahat yakni mereka suka mengelabuhi janda-janda dengan doa-doa yang panjang-panjang dan bahkan merampas rumahnya. Jadi untuk menutupi kejahatannya, dilakukanlah dengan doa yang panjang-panjang, sehingga nampak saleh, walau hatinya sangat busuk.

Hal kedua adalah tentang persembahan. Yang namanya persembahan untuk Allah tentu saja diberikan baik oleh si kaya mau pun si miskin. Nampaknya Yesus mengamati sewaktu persembahan. Diperhatikanlah orang yang kaya yang tenggah memberikan persembahannya. Nampaknya bunyinya sangat kencang, artinya persembahannya cukup lumayan besar. Yesus juga memperhatikan persembahan si janda miskin. Ia juga memberikan persembahan apa yang dimilikinya. Janda miskin adalah slah satu di antara banyak orang yang bersembahyang yang memberikan retribusi kepada Allah seperti layaknya. Janda miskin ini mewakili semua orang miskin yang tak terhitung banyaknya yang memberi persembahan dari yang dimilikinya. Dewasa ini ada begitu banyak orang miskin yang hidupnya tidak menentu. Walau demikian, ia tetap memberikan persembahan walau jumlahnya tidak banyak. Yesus memuji apa yang dilakukan oleh janda miskin, karena janda ini telah memberikan apa yang dimilikinya. Ia yakin bahwa Tuhan masih aka n tetap memeliharanya walau yang diberikan barangkalai tak seberapa besar. Tapi hanya itulah yang dimilikinya. Sementara orang kaya telah memberikan dari kelebihannya, walau terkadang memberinya penuh dengan pertimbangan . Kalau memberi , mereka penuh dengan hitung-hitungan, tidak dengan sukarela. Tentu saja orang kaya terkadang sulit untuk memberi, “ karena di situ hartamu, di situ pula hatimu”. Hal ini tentu saja berbeda dengan janda miskin, yang memberikan sebagian miliknya untuk dipersembahkan kepada Tuhan.

Pesan iman dari dua hal di atas adalah bahwa Yesus menghendaki hati yang bersih dan tulus. Yesus menilai seseorang itu bukan dari luar seperti cantik, kaya, cerdas, dan sebagainya. Bisa jadi yang cantik rupanya itu berhati busuk, dan si kaya itu berhati cemburu, sementara yang c erdas itu suka iri hati, dll. Jadi janganlah menilai seseorang itu dari yang nampak luar. Oleh karena itu mari kita bangun hati yang bersikap jujur, agar tidak jatuh dalam penilaian yang salah. “ Do not judge the book by its cover. Jangan menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya.-***

Doa,
Bapa di surga, ampunilah dosaku, karena aku sering terlalu mudah menilai seseorang hanya dari luarnya saja. Mampukan aku untuk hidup yang penuh ketulusan dan kejujuran, agar hidupku berkenan kepada-Mu melalui Yesus Kristus, Juru Selamatku, amin.
artikel terkait admin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”