Yesus menurut aku?

Sikap kita terhadap seseorang dipengaruhi oleh pandangan kita tentang siapa orang tersebut. Kita menghormati orang lain yang sudah tua, tidak berdaya kartena bagi kita dia adlah seorang tua yang harus dihormati. Demikian hal dengan Yesus, rasa hormat dan tindakan kita terhadapNya dipengaruhi oleh “siapakah Dia menurut kita”.
Di tengah-tengah kekacauan tentang berbagai pendapat khalayak ramai tentang keberadaan Yesus, karena zaman itu banyak orang yang bertanya-tanya tentang siapakah Yesus ini? Ini ada yang bilang “Dia itu salah seorang dari nabi, Dia Elia” dan segala macam pendapat lainnya. Dan kali ini Yesus mengerti segala pertanyaan-pertanyaan khalayak ramai tersebut dan Yesus ingin mendengar dari murid-muridNya sendiri. Bukan berarti Yesus ingin mencari jati diri dan pengakuan dari khalayak tentang diriNya, sebab Dia bukan kurang pengakuan. Tanpa diakui pun, Dia tetap Allah dan Tuhan sebab perbuatanNyalah yang membuktikan bahwa Dia adalah Allah dan Tuhan.
Tuhan Yesus tidak memerlukan sebuah jajak pendapat untuk menetapkan tentang keberadaanNya sebagai Allah dan Tuhan. Dia tidak perlu kampanye mulai dari Yerusalem sampai ke ujung dunia untuk membujuk orang supaya mengakui Dia sebagai Tuhan. Kalau akhir-akhir ini kita menyaksikan di televisi dan media massa lainnya tentang kampanye partai politik supaya dipilih sebagai wakil rakyat, Tuhan Yesus tidak perlu kampanye.  Di memang benar-benar Tuhan.
Dan kali ini Yesus menanyakan kepada murid-muridNya pendapat mereka tentang siapakah Yesus menurut mereka. Sebab Tuhan Yesus tahu tidak mungkin mereka dapat melanjutkan pelayanan Yesus untuk kemerdekaan dunia tanpa memahami tentang Yesus. Demikian halnya dengan kita, tidak mungkin kita bisa melayani Dia maksimal jikalau kita tidak mengenal Dia. Makanya Tuhan Yesus tidak menghendaki hal yang demikian terjadi pada murid-muridNya. Dia ingin mendengar siapakah Dia menurut murid-muridNya. Dan murid-murid mengatakan seperti apa yang dikatakan oleh khalayak. Hanya Petrus yang memberikan jawaban yang sangat berbeda. Dia mengatakan “Mesias dari Allah”. Jawaban yang mendapat acungan jempol dari Yesus.
Menurutmu, “Siapakah Yesus?”. Tidak  mungkin kita bisa maksimal melayani Yesus jikalau kita tidak mengakui Dia sebagai Tuhan. Kita bisa melayani Yesus jikalau kita mengalami pertemuan pribadi dengan Dia. Iya….. mengalami Tuhan. Tanpa pengalaman bersama dengan Tuhan, tidak mungkin kita punya persepsi yang benar tentang Dia. Persepsi kita terhadap Yesus akan mempengaruhi kualitas iman kita. Jikalau kita menganggap Dia Juruselamat, maka kita akan berserah kepadaNya. Jikalau kita hanya menganggap Dia hanya sebagai Sumber berkat, maka kita akan lebih terus meminta berkat kepada Dia dan motivasi kita adalah motivasi materi. Tetapi jikalau kita menganggap Dia sebagai Raja, Allah dan Tuhan, maka kita akan menundukkan diri dan menghambakan hidup kita kepadaNya.
Menurutmu, siapakah Yesus? Selamat belajar tentang Dia dan mengalami tentang Dia. Tuhan Yesus memberkati…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”