Minggu Adven Pertama

Oleh:  P. Wilhelmus Tulak, Pr
HARI MINGGU PERTAMA ADVEN
Inspirasi Bacaan: 
Yes. 2:1-5;  Rm. 13:11-14a;  Mat. 24:37-44

Segenap pencinta  “Ber-Kat” yang dikasihi Tuhan Yesus,

Sebagai Pastor Paroki Katedral yang baru, perkenankanlah kami datang menyapa seluruh umat Paroki Katedral, khsususnya yang sering membeca “Ber-Kat” lewat sebuah Renungan singkat. 

Persis pada saat kita mulai memasuki dan menjalani Masa Adven. Sebagaiamana kita pahami bersama masa Adven berlangsung selama empat minggu yang digambarkan lewat empat lilin lingkaran adven. 

Adalah suatu kenyataan dan tantangan bagi kita umat Katolik, sebab pada saat kita sedang menjalani Masa Adven, saudara/I kita dari berbagai denominasi gereja sudah banyak yang merayakan natal dengan menyebarkan undangan untuk ikut brpesta natal. Muncul pertanyaan, apa arti pentingnya Masa Adven dalam gerreja kita, khususnya bagi kita umat Katolik, sehingga kita tidak  boleh mengabaikan dan melewatkan masa adven.  
Yang pasti perayaan Natal bukanlah perayaan HUT Yesus. Tidak ada satu pun orang tahu kapan Yesus lahir. Kitab Suci pun tidak menginformasikannya. Diperkitakan tanggal 25 Des adalah tanggal yang disepakati umat Kristen pada saat orang-orang Eropah berlomba-lomba menjadi Kristen, khususnya yang berada dalam wilayah kekaisaran Roma. Perayaan Natal adalah perayaan Karya Penyelamatan Tuhan yang terjadi melalui perjumpaan secara personal dengan Yesus maupun lewat  hidup menggereja. 
Oleh karena itu masa adven mempunyai peranan yang sangat pernting dalan hidup kita sebagai orang Katolik. Lewat masa adven kita dituntun Gereja untuk mempersiapkan hati  dan bathin kita, agar pada saat kita merayakan Natal sebagai puncak Masa Adven kita sungguh-sungguh merasakan lawatan Tuhan pada diri kita,  umatnya. Rasul Paulus berkata:” Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselatamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang, Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbutan kegelapan dan mengenakan perlengkaoan senjata terang ( Rom13,11-12).  
Dalam situasi yang sama Nabi Yesaya berkata: “Mari, kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berrjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem. Ia akan menjadi hamim anatara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa (Yesaya 2,3a-4a.)

Singkat kata marilah kita menjalani masa Adven dengan sikap mawas diri, berusaha menahan diri dari segala godaan konsumtif dan menghindari perayaan-perayaan Natal yang cenderung glamour,  agar kita dapat kembali menemukan diri kita yang sesungguhnya  di hadapan Tuhan dan merasakan serta menikmati akan kuasa kasihnya yang membuat kita semakin bemartabat dan memiliki martabat sebagai anak-anak Tuhan.  

Marilah kita dalam masa Adven menemukam keheningan Betleham dalam keheningan bathin kita masing-masing,  agar Yesus kembali lahir secara baru dan membaharui  kehidupan kita. 

Selamat menjalani Masa Adven yang penuh rahmat keselamatan. Tuhan memberkati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”