Pelecut Sukses

Alkisah, ada seorang perempuan muda yang bekerja di salah satu salon kecantikan papan atas di New York, yang sering dikunjungi oleh kalangan atas dan selebritis. Suatu hari dia terkagum-kagum melihat pakaian seorang pelanggan kaya yang sedang berkunjung ke salon tempatnya bekerja. Rasa ingin tahunya langsung muncul, dan lalu bertanya dengan pertanyaan spontan, “Di mana Ibu membeli pakaian Ibu ini, ya?” Pelanggan kaya itu menatap dirinya dengan sikap dingin dan tatapan tajam. Dan dengan ketus, dia menjawab, “Untuk apa kamu mau tahu di mana saya membelinya? 
Kalau saya katakan, toh kamu tidak akan sanggup membelinya.” Mendengar kata-kata hinaan itu, si pekerja salon melangkah pergi dengan wajah merah padam. Perasaannya terluka, tapi batinnya berbicara, “Saya berjanji suatu hari saya pasti bisa mendapat semua seperti yang dipunya wanita kaya itu: perhiasan, rumah mewah, uang yang banyak. 
Mulai sekarang tidak akan ada lagi orang yang berkata seperti itu pada saya.” Tahun demi tahun pun berlalu. Di berbagai surat kabar mulai terpampang foto-foto si pekerja salon tadi bersama orang-orang top dunia, seperti Pangeran Charles, Putri Grace dari Monaco, Rose Kennedy, TC Cooke, dan lainnya. Pekerja salon itu adalah Estee Lauder (1906-2004). Bisa dibilang, pada masa hidupnya, ia adalah salah satu wanita terkaya di dunia dan merupakan pionir dalam industri kecantikan dunia. Perusahaan Estee Lauder Companies miliknya dibangun pertama kali bersama suaminya Joseph Lauder. Perusahaan ini adalah induk dari berbagai merek kosmetik dan fashion bergengsi. Contohnya, Donna Karan Cosmetics, Tommy Hilfiger Toiletries, Aramis, Clinique, dan Mac. Produk-produk Estee Lauder Companies dijual di lebih dari 130 negara di lima benua. Mengenai kisah suksesnya, Estee berulang kali mengatakan, “Saya bisa berhasil tidak hanya dengan berdoa atau berharap, tapi juga dengan bekerja.” Kerabat Imelda..Kisah Estee Lauder tadi menegaskan betapa sebuah hinaan atau cercaan itu sebenarnya bisa memberikan manfaat besar bagi hidup kita. Estee Lauder telah membuktikannya. Dia mampu mengubah perasaan negatifnya terhadap wanita yang menghinanya menjadi motivasi besar dirinya untuk meraih sukses. Jika ada orang yang meremehkan atau menghina kita, biarkan saja. Tapi, jangan sampai kita kehilangan rasa percaya diri dan meratapi diri kita atas hinaan itu, apalagi menyimpannya menjadi dendam hingga mengharapkan hal-hal buruk terjadi pada orang yang menghina kita. Seperti yang dilakukan Estee Lauder, kita juga bisa mulai belajar untuk mengubah kata-kata negatif sebagai “pelecut” semangat kita untuk meraih keberhasilan yang lebih besar. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”