TAHU DIRI SEBAGAI PELAYAN....

Ada kecenderungan dalam diri kita untuk cepat berpuas diri bila telah berhasil melakukan suatu tugas atau tanggungjawab, dan setelah itu meminta apresiasi dan tanggapan positif dari pemberi tugas, pimpinan misalnya. Bahayanya kita akan sangat kecewa bila karya dan pekerjaan kita tidak diapresiasi dengan selayaknya.
Untuk hal umum dalam hidup masyarakat hal tersebut dianggap wajar, tetapi tidak dalam konteks kehidupan sebagai pengikut Yesus, apalagi dalam karya pelayanan. Mengapa? Sebab segala sesuatu yang kita kerjakan dan lakukan hanya ekspresi dan penyaluran dari rahmat dan berkat yang telah diberikan Tuhan sendiri. Karena itu sepertinya tidak pantas kita tuntut ucapan terimakasih dan apresiasi dari mereka yang kita layani, apalagi dari Tuhan sendiri.
Kata-kata Yesus “hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna, kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan” bukan untuk menyepelehkan segala kerja dan jerih-lelah kita. Tetapi menyadarkan kita kepada siapa yang telah memberikan kita kemampuan dan kesempatan untuk suatu tugas dan karya pelayanan. Dan ini penting supaya kita tidak sombong dan angkuh, kalau berhasil, tetapi tidak kecewa dan frustrasi kalau gagal. Karena kita “hanya melakukan apa yang harus kita lakukan”, artinya apa yang telah ditugaskan kepada kita.
Apa anda model seorang pelayan yang selalu sibuk mencari pujian dan apresiasi, atau seorang pelayan sejati, yang dengan rendah hati giat melakukan tugas dan kewajiban dengan penuh sukacita?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”